Pendapat Mengenai Sosok Imam Mahdi
RasyaShare.COM - Pendapat Mengenai Sosok Imam Mahdi - Imam Mahdi menjadi salah satu elemen datangnya Dajjal, dan
begitu pula sebaliknya. Siapa sosok juru selamat yang akan datang di akhir
zaman? Pertanyaan ini barangkali telah muncul beberapa abad silam. Hingga kini,
umat Muslim di berbagai negara masih terus memperbincangkannya. Menurut
Ensiklopedi Islam, terdapat perbedaan pendapat di kalangan umat Islam mengenai
figur Imam Mahdi.
‘’Ada empat pendapat tentang figur Imam Mahdi,’’ tulis
Ensiklopedi Islam. Menurut kelompok pertama, Imam Mahdi adalah seorang yang
berasal dari keturunan Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah SAW. Ia berasal dari
ahlulbait, yang namanya sama dengan Nabi SAW. Imam mahdi akan datang pada akhir
zaman.
Menurut Ensiklopedi Islam, pendapat pertama ini dianut oleh
mayoritas (jumhur) ahlusunah waljamaah. Sebagian ulama Sunni menambahkan, nama
ayah Imam Mahdi yang akan menjadi juru penyelamat dunia di akhir zaman juga
bernama Abdullah, sama seperti nama bapaknya Nabi SAW.
Menurut kelompok kedua, Imam Mahdi hanya figur seorang
penyelamat kehidupan umat Manusia. Penganut pendapat ini menegaskan, figur Imam
Mahdi tak harus berasal dari keturunan Fatimah Az-Zahra saja, yang jelas ia
adalah seorang Muslim. Tak heran, jika sejak abad pertama Hijriah sudah sangat
banyak orang yang mengaku dan disebut sebagai Imam Mahdi.
Kelompok ketiga berpendapat, bahwa Imam mahdi bukan
merupakan figur seseorang, tetapi lambang atau simbol kemenangan yang haqq
(benar) terhadap yang batil atau simbol kemenangan terhadap ketidakadilan.
‘’Anggapan ini banyak dianut oleh pemikir-pemikir modern,’’ tulis Ensiklopedi
Islam.
Ketiga pendapat tentang figur Imam Mahdi di atas itu banyak
dianut oleh kalangan Sunni atau ahlusunah waljamaah. John L Esposito dalam
Ensiklopedi Oxford, mengungkapkan, pada umumnya kaum Sunni berpendapat bahwa
kehadiran Imam Mahdi pada hakitanya adalah mewakili pandangan akan adanya
pembaruan keyakinan, bukan adanya reinkarnasi Tuhan, seperti dalam ajaran
Syiah.
‘’Menurut Kaum Sunni, figur Imam Mahdi yang terpilih
bukanlah orang-orang yang kembali dari persembunyian,’’ papar Esposito. Wahana
penting untuk menyebarkan paham ini dilakukan melalui ajaran dan tulisan para
sufi, termasuk sufi yang sangat berpengaruh, Ibnu Arabi (wafat 1240 M).
Muhammad Baqir As-Sadr dalam Al-Mahdi Al-Muntazhar fi Fikril
Islamy, mengungkapkan, sebagian ulama Sunni juga turut menjelaskan kesahihan
hadis-hadis mengenai Imam Mahdi. Imam Tirmizi (wafat 279 H), misalnya,
mengomentari tiga hadis mengenai Imam Mahdi. ‘’Hadis ini hasan sahih,’’ ujar
Imam Tirmizi.
‘’Sesungguhnya hadis-hadis yang dijadikan hujjah oleh
Allamah Hilli atas kemunculan Imam Mahdi adalah hadis-hadis sahih,’’ tutur Ibnu
Taimiyah, ulama Sunni terkemuka (wafat 728 H). Sebagian ulama Sunni juga
menyatakan, hadis-hadis tentang akan tibanya figur Imam Mahdi menjelang hari
kiamat adalah mutawatir atau bersumber dari Nabi SAW.
Referensi : http://islampos.com/
0 komentar:
Posting Komentar