Sinopsis dan Review Film Snowflake : The White Gorilla 2012
RasyaShare.COM - Pada tahun 1966 bergabunglah seekor anak gorilla putih pada kebun binatang di Barcelona Spanyol. Dalam bahasa spanyol binatang itu disebut dengan Copito de Nieve dan dalam bahasa Inggris dipanggil dengan Snowflake. Saat itu binatang gorilla berjenis albino dan bermata biru ini merupakan satu-satunya di dunia dan menjadi populer serta sekaligus maskot bagi kota tersebut. Film ini diinspirasikan oleh hal tersebut sehingga sutradara Andrés G. Schaer membuatnya khusus untuk genre anak-anak. Film yang di negaranya berjudul Copito de Nieve diubah untuk pasaran internasional dengan judul Snowflake : The White Gorilla.
Pada awalnya Snowflake tinggal bersama Paula dan ayah serta ibunya untuk sementara waktu sebelum dipindahkan ke kebun binatang di Barcelona. Pada saat pindah, tidak hanya situasi dan lingkungan yang berbeda yang menyulitkan adaptasinya namun juga dari warna tubuhnya yang berwarna putih. Snowflake yang menyukai makanan yogurt berbeda dengan gorilla lainnya yang suka pisang. Di dalam kandang, dia bergabung dengan keluarga gorilla berwarna hitam yang terdiri dari ayah gorilla yang bernama Ron, anak gorilla laki dan anak gorilla perempuan yang bernama Ndegue.
Snowflake berteman baik dengan Ndegue dan kakaknya biasa-biasa saja menerimanya tetapi tidak dengan Ron yang melihatnya seperti aneh karena berwarna putih. Snowflake merasa tidak bisa diterima dalam keluarga gorilla tersebut karena warna tubuhnya yang putih dan berbeda sehingga berkeinginan untuk mengubahnya menjadi warna hitam.
Secara kebetulan Snowflake menerima selebaran iklan tentang kehadiran Bruixa Del Nord alias penyihir dari utara yang singgah di kota tersebut. Sayangnya mereka singgah dengan waktu yang singkat dan tempat yang jauh dari kebun binatang. Untuk itu diperlukan perjuangan untuk mencapai tempat tersebut dan tentu saja melarikan diri dari kebun binatang. Dibantu oleh Ailur yaitu seekor panda merah padahal menurut penulis cocoknya disebut musang karena ada ekornya, yang ingin menjadi seekor macan tutul. Namun syaratnya adalah diijinkan untuk melakukan meditasi setiap jangka waktu tertentu.
Perjuangan mereka tidak mudah karena ada seseorang yang bernama Luc de Sac yang merasa dirinya sial terus dan untuk menghilangkan kesialannya tersebut menurut buku manteranya harus memakan hati dari Snowflake. Luc de Sac selalu memburu Snowflake dengan berbagai cara. Secara kebetulan Paula dan temannya yang bernama Leo mengetahui rencana jahat tersebut dan berupaya menolongnya. Kejar-kejaran pun tak terelakkan.
Snowflake berhasil mendapatkan ramuan pengubah warna tetapi Paula meyakinkan kepada Ron bahwa perbedaan warna bukanlah hal yang Utama. Seperti contohnya Ron sendiri tidak suka pisang dan anaknya suka pisang. Bukankah hal itu juga berbeda. Akhirnya Ron sadar dan dia mau menerima Snowflake dalam keluarga besar gorilla.
Kelemahan dari film ini adalah gambar tidak terang dan terlihat kecoklatan. Juga dialog suara yang tidak menggunakan bahasa aslinya seharusnya menggunakan bahasa Spanyol yang lebih natural. Dubbing yang tidak pas antara suara dan gerakan mulut. Kualitas dubbing yang kurang bagus yang stagnan dan terlihat “studio” sekali. Antara musik dan dialog tidak pas dan tidak sinkron seperti kejar-kejaran sehingga mengganggu pendengaran.
Pada awalnya Snowflake tinggal bersama Paula dan ayah serta ibunya untuk sementara waktu sebelum dipindahkan ke kebun binatang di Barcelona. Pada saat pindah, tidak hanya situasi dan lingkungan yang berbeda yang menyulitkan adaptasinya namun juga dari warna tubuhnya yang berwarna putih. Snowflake yang menyukai makanan yogurt berbeda dengan gorilla lainnya yang suka pisang. Di dalam kandang, dia bergabung dengan keluarga gorilla berwarna hitam yang terdiri dari ayah gorilla yang bernama Ron, anak gorilla laki dan anak gorilla perempuan yang bernama Ndegue.
Snowflake berteman baik dengan Ndegue dan kakaknya biasa-biasa saja menerimanya tetapi tidak dengan Ron yang melihatnya seperti aneh karena berwarna putih. Snowflake merasa tidak bisa diterima dalam keluarga gorilla tersebut karena warna tubuhnya yang putih dan berbeda sehingga berkeinginan untuk mengubahnya menjadi warna hitam.
Secara kebetulan Snowflake menerima selebaran iklan tentang kehadiran Bruixa Del Nord alias penyihir dari utara yang singgah di kota tersebut. Sayangnya mereka singgah dengan waktu yang singkat dan tempat yang jauh dari kebun binatang. Untuk itu diperlukan perjuangan untuk mencapai tempat tersebut dan tentu saja melarikan diri dari kebun binatang. Dibantu oleh Ailur yaitu seekor panda merah padahal menurut penulis cocoknya disebut musang karena ada ekornya, yang ingin menjadi seekor macan tutul. Namun syaratnya adalah diijinkan untuk melakukan meditasi setiap jangka waktu tertentu.
Perjuangan mereka tidak mudah karena ada seseorang yang bernama Luc de Sac yang merasa dirinya sial terus dan untuk menghilangkan kesialannya tersebut menurut buku manteranya harus memakan hati dari Snowflake. Luc de Sac selalu memburu Snowflake dengan berbagai cara. Secara kebetulan Paula dan temannya yang bernama Leo mengetahui rencana jahat tersebut dan berupaya menolongnya. Kejar-kejaran pun tak terelakkan.
Snowflake berhasil mendapatkan ramuan pengubah warna tetapi Paula meyakinkan kepada Ron bahwa perbedaan warna bukanlah hal yang Utama. Seperti contohnya Ron sendiri tidak suka pisang dan anaknya suka pisang. Bukankah hal itu juga berbeda. Akhirnya Ron sadar dan dia mau menerima Snowflake dalam keluarga besar gorilla.
Kelemahan dari film ini adalah gambar tidak terang dan terlihat kecoklatan. Juga dialog suara yang tidak menggunakan bahasa aslinya seharusnya menggunakan bahasa Spanyol yang lebih natural. Dubbing yang tidak pas antara suara dan gerakan mulut. Kualitas dubbing yang kurang bagus yang stagnan dan terlihat “studio” sekali. Antara musik dan dialog tidak pas dan tidak sinkron seperti kejar-kejaran sehingga mengganggu pendengaran.
Referensi : http://review-filmku.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar