Keajaiban Tulang Bisa Hidup Kembali
RasyaShare - Rahasia kebenaran Al-Qur’an terungkap lagi, ditemukan dan
terus ditemukan! Hari kebangkitan, dimana umat manusia akan dihidupkan oleh
Allah setelah hari kiamat, oleh umat dulu jaman nabi-nabi tidak dipercayai
karena tidak masuk akal mereka. Bagaimana orang mati yang tulang-belulangnya
sudah hancur bisa hidup lagi? Kita pun selama ini hanya iman saja atas
kekuasaan Allah dan keterangan ayat Qur’an yang dijamin kebenarannya. Kini,
terungkap sudah, ilmu bisa menjelaskannya. Rahasianya ada pada tulang ekor
manusia!! Subhanallah …!
“Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada
kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang,
yang telah hancur luluh?” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang
menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala
makhluk” (QS. Yasin : 78-79).
Adalah Han Spemann, ilmuwan Jerman yang berhasil mendapatkan
hadiah nobel bidang kedokteran pada tahun 1935. Dalam penelitiannya ia dapat
membuktikan bahwa asal mula kehidupan adalah tulang ekor. Darinyalah makhluk
hidup bermula. Dalam penelitiannya, ia memotong tulang ekor dari sejumlah hewan
melata, lalu mengimplantasikan ke dalam embrio-embrio lain. Hasilnya, tulang
ekor ini tumbuh sebagai janin kedua di dalam janin tuan rumah. Untuk itulah Han
menyebutnya dengan “The Primary Organizer” atau pengorganisir pertama.
Pada penelitian lain, Han mencoba menghancurkan tulang ekor
tersebut. Ia menumbuknya dan merebusnya dengan suhu panas yang tinggi dan dalam
waktu yang sangat lama. Setelah menjadi serpihan halus, ia mencoba
mengimplantasikan tulang itu pada janin lain yang masih dalam tahap permulaan
embrio. Hasilnya, tulang ekor itu tetap tumbuh dan membentuk janin sekunder
pada guest body (organ tamu). Meskipun telah ditumbuk dan dipanaskan sedemikian
rupa, tulang ini tetap hidup alias tidak ‘hancur’.
“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
orang-orang yang yakin dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak
memperhatikan?” (Adz-Dzariyaat :20-21)
Wallahu a'lam
Referensi : http://zilzaal.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar