Cara Unik Syaraf Manusia Berkomunikasi
RasyaShare.COM - Cara Unik Syaraf Manusia Berkomunikasi - “Sesungguhnya keadaanNya apabila Dia menghendaki sesuatu
hanyalah berkata kepadanya, Jadilah! maka terjadilah ia. Maka Maha Suci (Allah)
yang di tanganNya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepadaNyalah kamu
dikembalikan,” (QS Ya-sin: 82-83).
Sekali lagi keajaiban-keajaiban dalam tubuh manusia
menunjukkan bahwa keteraturan mengagumkan di dalamnya, yang diciptakan oleh
Allah dengan satu perintah: Jadilah dan setiap saat semuanya ada di bawah
kendaliNya. Segala sesuatu yang diciptakan adalah kesempatan bagi kita memuji
keagungan dan kekuasaan Tuhan kita, Allah yang Maha Kuasa.
Dan kali ini, sesuai yang disiratkan dalam surah Yasin
membahas tentang sel-sel yang berada dalam otak manusia. Sebuah sistem
kerumitan yang membuat manusia berpikir dan atas kendalinya bekerja. Ya,
syaraf-syaraf manusia dalam otak fisiknya.
Kita tahu, segala yang kita lihat dirancang untuk sebuah
tujuan tertentu. Misalnya, sebuah telepon dengan perangkat -perangkat plastik
dan elektroniknya, tombol, kabel dan komponen lainnya, telah dirancang untuk
menjalin komunikasi dengan orang lain. Demikian juga, alasan penciptaan
syaraf-syaraf dalam otak fisik manusia. Ternyata dalam sebuah pengamatan dengan
mikroskop canggih, syaraf-syaraf di dalamnya berkomunikasi dengan cepat dan
sempurna.
Bayangkan jika kita berjalan bertelanjang kaki di dapur dan
menginjak sekeping beling. Rentang waktu yang dibutuhkan antara saat kita
menginjak beling dan merasakan sakit di otak hanyalah seperribuan detik. Jangka
waktu itu sangat singkat hingga kita tak menyadarinya, namun dalam hitungan
waktu, sebuah pesan disampaikan dari jari kaki ke otak kita. Komunikasi yang
cepat dan sempurna ini ternyata dikelola oleh sel-sel syaraf atau dalam ilmu
biologi disebut neuron.
Neuron yang nampak pada pengamatan dengan mikroskop canggih,
memperlihatkan adanya rentangan-rentangan yang mirip dengan lengan yang
menjulur dari tubuh, yang disebut akson dan dendrit. Kita dapat membandingkan
sebah neuron dengan pusat telepon berteknologi canggih. Ukuran pusat telepon
seluler ini hanya antara 0,004 dan 0,1 milimeter, namun mekanisme komunikasinya
tak terbandingkan di dunia saat ini. Akson dan dendrit yang telah disebutkan
menjadi jalur yang memerantarai komunikasi dengan neuron lain.
Garis tengah neuron rata-rata 10 mikron. (1 mikron sama
dengan seperseribu milimeter). Jika kita dapat merangkai 100 milyar neuron di
otak manusia sambung-menyambung membentuk garis, panjang garis itu (berukuran
10 mikron dan terlalu kecil untuk terlihat mata telanjang) sekitar 1000
kilometer. Keberadaan jaringan komunikasi ini di dalam otak berbobot 1400 gram
sangat menakjubkan.
Neuron memerantarai komunikasi di dalam tubuh kita dengan
cara unik yang terdiri dari proses-proses rumit elektronik dan kimiawi yang
luar biasa, sehingga memastikan pengelolaan tanpa cela di dalam otak serta
antara otak dan organ-organ lainnya.
Misalnya, saat kita melakukan sebuah gerakan sederhana
seperti memegang buku di tangan, membuka halaman-halamannya, atau menggerakkan
mata menelusuri kalimat-kalimatnya, terjadilah lalu lintas komunikasi yang
sangat padat di dalam sel-sel syaraf tubuh Anda. Mengamati secara cermat
neuron-neuron yang membentuk jaringan komunikasi luar biasa ini akan membantu
kita lebih memahami betapa ajaibnya penciptaan neuron.
“Maka bagi Allah-lah segala puji, Tuhan langit dan Tuhan
bumi, Tuhan semesta alam. Dan
bagiNya-lah keagungan di langit dan di bumi, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.” (QS Al-Jaatsiah, 45: 36-37)
Jelaslah, tidak ada keraguan bahwa hanya ada satu penjelasan
mengapa mekanisme yang begitu memukau ini terjadi. Allah, Tuhan semesta alam,
menciptakan syaraf manusia dari ketiadaan. Dialah Tuhan kita, Pencipta kita
semua, Yang merancang sistem komunikasi yang sangat rumit dan saling terkait di
dalam otak dengan sangat rinci. Dialah Allah, Yang mengendalikan semuanya, demi
melayani kita; dan hanya Dia Yang berhak disembah dan dipuja. Wallahu Alam
Bishawab.
Referensi : http://islampos.com/
0 komentar:
Posting Komentar