Watak Jelek Orang Yahudi
RasyaShare.COM - Berikut beberapa watak Yahudi yang sudah semestinya
diketahui seorang muslim sehingga bisa diketahui siapakah mereka sebenarnya.
1. Watak Yahudi Pertama: Mereka tidaklah pernah ridho dengan
kita umat Islam sampai kita mau melepaskan agama kita.
Perhatikanlah firman Allah Ta’ala berikut.
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا
النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى
وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ
مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu
hingga kamu mengikuti agama mereka. (QS. Al Baqarah: 120)
Perhatikanlah saudaraku. Janganlah engkau terpengaruh dengan
kaum sekuler yang keliru dalam memahami ayat ini. Kaum sekuler berpendapat
bahwa ayat ini ditujukan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saja ketika
beliau masih hidup. Yahudi dan Nashrani pada zaman ini berbeda dengan yang
dulu. Benarkah demikian?
Ini sungguh kekeliruan yang sangat besar yang berasal dari
orang yang ingin mengaburkan ajaran Islam. Ketahuilah bahwa ayat ini memang
ditujukan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi pembicaraan ini
juga mencakup umatnya karena yang menjadi hukum adalah keumuman dan bukan hanya
orang yang diajak bicara. Itulah yang dipahami oleh ulama Ahlus Sunnah (semacam
Syaikh As Sa’di dalam tafsirnya), berbeda dengan mereka yang sudah diracuni
dengan pemikiran orang barat yang kafir.
Berdasarkan ayat di atas sangat jelas sekali bahwa Yahudi
dan Nashrani tidak akan ridho kepada kita selamanya. Inilah watak orang Yahudi
dan Nashrani sampai hari kiamat. Dari watak jelek mereka yang pertama ini,
sekarang kita akan melihat watak mereka yang lainnya.
2. Watak Yahudi Kedua: Orang Yahudi selalu menyembunyikan
kebenaran
Mereka kaum Yahudi sebenarnya tahu bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam diutus sebagai penutup para rasul di akhir zaman ini, tetapi
mereka selalu menyembunyikan kebenaran ini. Allah Ta’ala berfirman,
الَّذِينَ آَتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ
كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ
وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani)
yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti
mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara
mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.” (QS. Al Baqarah:
146)
Al Qurtubhi mengatakan: Diriwayatkan bahwasanya Umar berkata
pada Abdullah bin Salam, “Apakah engkau (sebelum masuk Islam) mengenal Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana engkau mengenal anak-anakmu sendiri?
Abdullah pun menjawab, “Ya, bahkan lebih dari itu. ”
Ibnu Katsir mengatakan bahwa kadang pula maksud ‘seperti
mereka mengenal anak-anaknya sendiri’ adalah mereka mengenal sekumpulan anak-anak
manusia lalu mereka tidak merasa ragu sedikit pun untuk mengenal anak mereka
sendiri jika mereka melihatnya di antara sekumpulan anak tadi.
Walaupun mereka sudah mengenal Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam dengan sangat yakinnya, namun Allah katakana, “sebahagian diantara
mereka menyembunyikan kebenaran”. Maksudnya adalah mereka menyembunyikan sifat
nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang ada pada kitab mereka pada manusia
padahal mereka mengetahuinya. (Lihat Tafsir Al Qur’anil Azhim, pada tafsir surat
Al Baqarah ayat 146).
3. Watak Yahudi Ketiga: Tokoh agama Yahudi sangat sulit
menerima kebenaran Islam
Dalam shohih Muslim, dari Abu Hurairah, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ تَابَعَنِى عَشْرَةٌ مِنَ الْيَهُودِ
لَمْ يَبْقَ عَلَى ظَهْرِهَا يَهُودِىٌّ إِلاَّ أَسْلَمَ
“Seandainya sepuluh (pemuka agama)
Yahudi mengikuti agamaku, maka sungguh tidak akan tersisa lagi orang Yahudi di
muka bumi ini kecuali dalam keadaan Islam.” (HR. Muslim no. 2793)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
لَوْ آمَنَ بِى عَشْرَةٌ مِنْ أَحْبَارِ
الْيَهُودِ لآمَنَ بِى كُلُّ يَهُودِىٍّ عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ
“Seandainya sepuluh pemuka agama
Yahudi beriman kepadaku, sungguh semua orang Yahudi di muka bumi ini akan turut
beriman padaku.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits
ini shohih ligoirihi, yaitu shohih dilihat dari jalur lainnya)
4. Watak Yahudi Keempat: Orang Yahudi menyembah pemuka
agamanya sendiri
Perhatikanlah firman Allah Ta’ala berikut ini,
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ
أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا
لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Mereka menjadikan orang-orang
alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai Rabb selain Allah, dan (juga mereka
mempertuhankan) Al Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah
Tuhan Yang Maha Esa; Tidak ada Rabb yang berhak disembah selain Dia. Maha suci
Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. At Taubah : 31)
Hudzaifah ibnul Yaman, Abdullah bin ‘Abbas dan selainnya
mengatakan mengenai tafsir ‘Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan
rahib-rahib mereka sebagai Rabb selain Allah’, maksudnya adalah mereka
mengikuti pemuka agama mereka dalam menghalalkan yang haram dan mengharamkan
yang halal. Itulah yang disebut dengan menyembah mereka sebagaimana dimaksudkan
dalam hadits dari ‘Adi bin Hatim. (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, tafsir
surat At Taubah ayat 31)
5.Watak Yahudi Kelima: Orang Yahudi pernah menyihir Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dalam shohih Muslim pada Bab Sihir, ‘Aisyah berkata,
سَحَرَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه
وسلم- يَهُودِىٌّ مِنْ يَهُودِ بَنِى زُرَيْقٍ يُقَالُ لَهُ لَبِيدُ بْنُ الأَعْصَمِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah disihir oleh seorang Yahudi dari Bani Zuraiq yang bernama Lubaid
bin Al A’shom.” (HR. Muslim no. 2189)
6.Watak Yahudi Keenam: Wanita Yahudi pernah meracuni Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,
أَنَّ امْرَأَةً يَهُودِيَّةً أَتَتْ رَسُولَ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِشَاةٍ مَسْمُومَةٍ فَأَكَلَ مِنْهَا فَجِىءَ بِهَا
إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَسَأَلَهَا عَنْ ذَلِكَ فَقَالَتْ أَرَدْتُ
لأَقْتُلَكَ. قَالَ « مَا كَانَ اللَّهُ لِيُسَلِّطَكِ عَلَى ذَاكِ ». قَالَ أَوْ قَالَ
« عَلَىَّ ». قَالَ قَالُوا أَلاَ نَقْتُلُهَا قَالَ « لاَ ». قَالَ فَمَا زِلْتُ أَعْرِفُهَا
فِى لَهَوَاتِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.
“Sesungguhnya seorang wanita Yahudi
pernah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan membawa
daging kambing yang sudah diracuni. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
memakan daging tersebut. Lalu wanita tadi dipanggil untuk menghadap beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya
tentang perbuatan wanita tersebut tadi. Wanita tersebut pun berkata, “Aku ingin
membunuhmu.” Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Allah tidaklah
memberimu kekuatan untuk maksudmu tadi.” (Periwayat hadits ini ada yang
mengatakan), “(Allah tidaklah memberimu kekuatan) untuk mencelakakanku.” Lantas
para sahabat berkata, “Apakah sebaiknya dia dibunuh saja?” (HR. Bukhari no.
2617 dan Muslim no. 2190)
7. Watak Yahudi Ketujuh: Orang Yahudi berusaha memurtadkan
kaum muslimin
Allah Ta’ala berfirman,
وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ
يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ
مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ فَاعْفُوا وَاصْفَحُوا حَتَّى يَأْتِيَ
اللَّهُ بِأَمْرِهِ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Sebahagian besar Ahli Kitab
menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu
beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata
bagi mereka kebenaran. Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah
mendatangkan perintah-Nya . Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
(QS. Al Baqarah: 109)
8. Watak Yahudi Kedelapan: Orang Yahudi berusaha menyesatkan
kaum muslimin
Allah Ta’ala berfirman,
وَدَّتْ طَائِفَةٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ
لَوْ يُضِلُّونَكُمْ وَمَا يُضِلُّونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
“Segolongan dari Ahli Kitab ingin
menyesatkan kamu, padahal mereka (sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan
dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya.” (QS. Ali Imran: 69)
9. Watak Yahudi Kesembilan: Mendoakan celaka atau mati bila
bertemu dengan kaum muslimin
Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
إِذَا سَلَّمَ عَلَيْكُمُ الْيَهُودُ فَإِنَّمَا
يَقُولُ أَحَدُهُمُ السَّامُ عَلَيْكَ . فَقُلْ وَعَلَيْكَ
“Jika seorang Yahudi memberi salam
padamu dengan mengatakan ‘Assaamu ‘alaikum’ (semoga kamu mati), maka jawablah
‘wa ‘alaika’ (semoga do’a tadi kembali padamu).” (HR. Bukhari no. 6257)
Setelah kita mengetahui sebagian watak jelek Yahudi,
masihkan ada rasa simpati pada perlakuan dan tindak tanduk mereka?
Referensi : http://www.rinduallah.com
0 komentar:
Posting Komentar