Bahkan Khalifah Ali Pun Mengusir Abdullah Bin Saba (Rabbi Yahudi Pendiri Syiah)
RasyaShare.COM - Bahkan Khalifah Ali Pun Mengusir Abdullah Bin Saba (Rabbi Yahudi Pendiri Syiah) - Apa yang Anda ketahui tentang pendiri Syiah: Abdullah bin
Saba? Seorang Yahudi dari Yaman, Arabia, abad ketujuh, yang menetap di Madinah
dan memeluk Islam—yang pada beberapa bagian sejarah, keislamannya sangat
dipertanyakan.
Setelah mengkritik buruknya administrasi Kalifah Ustman, ia
dibuang dari ibukota. Kemudian ia pergi ke Mesir, di mana ia mendirikan sebuah
sekte anti-Usman, untuk mempromosikan kepentingan Ali. Mengetahui ia memperoleh
pengaruh yang besar di situ, mengingat Ali adalah keponakan Rasulullah.
Padahal, bahkan Ali sendiri pun mengusirnya ke Madain.
Setelah Ali wafat, Abdullah bin Saba terus-menerus
menghembuskan isyu kepada orang-orang bahwa Ali tidak mati, tapi masih hidup,
dan tidak pernah terbunuh. Ia menghembuskan kabar bahwa sebagian dari sifat
Ketuhanan ada dalam diri Ali, dan bahwa setelah waktu tertentu ia akan kembali
untuk memerintah bumi dengan adil.
Untuk mengacaukan Islam, Yahudi menyusun rencana untuk
menambah dan menghapus hal-hal dari keyakinan Islam yang murni, Abdullah bin Saba
memainkan peran penting dalam konspirasi ini, dan selama berabad-abad kita
telah menyaksikan manifestasi dari distorsi bid’ah dalam ajaran Syiah.
Sejarah juga mencatat bahwa Syiah menghina agama Islam, dan
menyatakan bahwa mereka adalah musuh nomor satu Muslim. Mereka sepenuhnya
bekerja sama dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani dalam menghancurkan Iraq dan
Afghanistan. Dalam semua sejarah Islam, Syiah selalu saja menikam Islam dari
belakang.
Lantas, bagaimana dengan wacana Iran yang anti-Israel dan Amerika?
Hal itu sudah sejak lama diyakini sebagai sebuah retrorika belaka. Orang-orang
Syiah selalu mengagungkan Ali—melampui terhadap Rasulullah Muhammad saw.
Padahal Ali yang disebut sebagai singa Islam, yang berjuang untuk membela
kehormatan Islam dan umat Islam, tidak pernah bekerja sama dengan musuh-musuh
Islam, apalagi menumpahkan darah dan menjarah kekayaan Muslim.
Referensi : http://islampos.com/
0 komentar:
Posting Komentar